PT Fresh Galang Mandiri

Profesional - Komitmen - Kualitas

Safety Behavior Observation

August 8, 2016

Safety Behavior Observation

Jadwal Pelatihan Safety Behavior Observation

TanggalTempatKota
Belum ada jadwal terbaru

DESKRIPSI

Banyak perusahaan industri/manufaktur yang sudah lama menjalankan program K3, namun angka kecelakaan kerja masih tinggi dan berflutuasi. Angka statistik kecelakaan kerja tidak dapat ditekan hingga mencapai nihil kecelakaan (zero accident). Bahkan, hampir semua karyawan merasakan bahwa, K3 itu menghambat jalannya mata rantai produksi. Para manajer dan supervisor percaya bahwa Program K3 tidak mempunyai nilai tambah (added value) bagi dirinya maupun perusahaan. Mental melakukan tugas apa adanya (“check box mentality”) tumbuh subur di setiap lini organisasi perusahaan.

Penelitian angka statistik menunjukkan bahwa 96% dari semua kecelakaan kerja disebabkan karena faktor perilaku manusia. Pekerja adalah manusia yang cenderung mempunyai sifat ceroboh, lalai, sering mengambil jalan pintas (short-cut), tidak mematuhi standar prosedur operasi, dll. Ini semua merupakan paradigma gunung es (Iceberg Paradigm), yang sering disebut sebagai perilaku tidak aman (unsafe behaviour). Perilaku aman dan tidak aman dari seorang pekerja tidak pernah dianalisa, bahkan tidak pernah dilaporkan sama sekali. Kalaupun ada sistem pelaporannya, akan cenderung mengarah pada suasana saling menyalahkan satu dengan yang lain (blame culture). Padahal, menurut analisa paradigma gunung es (Iceberg Paradigm), tidak ada perbedaan antara perilaku tidak aman dengan kecelakaan kerja (accident). Keduanya sama-sama “berwujud” sebagai “gunung es”. Bagaimana caranya agar gunung es tersebut mengecil dan mencair ? Perlu adanya suatu komitmen dari semua manajemen dan pekerja, tentang perlunya menghangatkan suasana K3 diorganisasi perusahaan, agar tidak terjadi gunung es yang berkelanjutan, melalui program yang disebut “Behavioral Based Safety”.

Program “Behavior Based Safety” ini akan dikelola oleh para pimpinan perusahaan, semua manajer dan supervisor dari perusahaan tersebut. Agar mereka cakap dan handal untuk mengelolanya, maka perlu adanya suatu pelatihan yang dikemas khusus untuk memenuhi kultur K3 yang diinginkan. Pada saat training nanti, mereka akan dibekali teknik metoda baru untuk melakukan percakapan yang berkualitas (“quality conversation”) tentang K3.  Metoda baru ini, sangat dikenal di banyak industri maju yang sudah mencapai nihil kecelakaan kerja, dengan pendekatan iklim K3 yang kondusif (“postive safety climate”). Diharapkan setelah selesai pelatihan, para pimpinan perusahaan, manajer dan supervisor akan mempunyai “mind-set” yang berubah dari sebelumnya, disamping program “Behavior Based Safety” (BBS) yang harus dikelola dari hari ke hari.

 

MATERI

  • Introduction to Behavior Based Safety
  • Principles of behavioral safety
  • Behavioral analysis
  • Development of critical behavioral checklist
  • Observation methodology
  • Communication skills
  • Coaching skills
  • Statistical analysis of observation data
  • Behavior-based safety process implementation models

 

TUJUAN

Memahami dan mengaplikasikan konsep BBS ( Behavior Based Safety ) dalam perusahaan, manfaat serta strategi penerapannya.

 

PESERTA

HSE Manager, HSE Advisor, HSE Supervisor, Anggota P2K3, HRD/Training Manager, dan semua yang terkait dengan pengembangan K3 diperusahaan

 

METODE PELATIHAN

Presentation

Discussion

Case Study

Evaluation

 

FASILITAS

Training Kit

Handout

Certificate

Lunch , 2 X Coffee Break

Souvenir

Form Pre-Registrasi

Data Materi Training

Topik Training : Safety Behavior Observation
Link
*Jumlah Peserta Estimasi Jumlah Peserta yang di ajukan
*Nama Peserta Yang Didaftarkan

Personal Data

*Nama
*Jabatan Jabatan/Divisi/Departement
*Nama Perusahaan
*Alamat Perusahaan
*Email Perusahaan
*Email Alternatif eg: gmail, yahoo, hotmail
*Telepon Kantor
Ekstensi
*Handphone
* Harus di isi
error: Content is protected !!