Pada suatu unit pembangkit thermal dimana pada pembangkit tersebut mengalami proses pemanasan, dibutuhkan suatu sistem untuk mendinginkan peralatan yang mengalami pemanasan tersebut. Berbagai media dapat digunakan untuk mendinginkan peralatan tersebut. Seperti air, mapun udara. air yang digunakan haruslah memiliki kriteria agar tidak menyebabkan korosi pada peralatan, apabila terjadi korosi maka peralatan akan mengkibatkan kebocoran oleh karena itu kualitas air agar selalu dijaga untuk menghindarkan terjadinya kerusakan-kerusakan pada peralatan sistem air pendingin.
Air pendingin ini dialirkan dan disuplay ke peralatan-peralatan yang membutuhkan pendinginan melalui suatu sistem yang disebut sistem air pendingin.
CONTENT
1. Cooling Water Pump (Pompa Air Pendingin)
Pompa air pendingin yang di gerakan oleh motor berarus AC ini, terdapat dua buah pompa yang dipasang secara paralel dan dapat di gunakan secara bergantian sehingga bila ada salah satu yang di perbaiki, tidak akan mengganggu kerja dari sistem air pendingin ini.
2. Fan Cooling Water (Kipas Air Pendingin)
Kipas air pendingin merupakan kipas yang di gerakan oleh motor AC yang berputarnya kipas itu karena roda kipas yang di hubungkan dengan van belt. Kipas ini terdapat 4 buah yang dipasang di atas air radiator. Kipas ini di desain menghisap udara panas yang ada di bawahnya (udara panas dari air radiator) dan meniup udaranya panas itu ke atas, sehingga udara panas langsung teranulir oleh udara bebas.
3. Air Radiator
Air radiator merupakan tempat dimana proses pendinginan air yang telah disirkulasikan sebagai pendingin-pendingin di gas turbin generator. Air radiator di buat seperti pipa tipis yang di buat banyak serta pipa yang bergerigi (tidak halus seperti pipa pada umumnya). Hal itu dibuat guna mempermudah perpindahan panas / proses pendinginan yang dilakukan air radiator dengan udara bebas. Apalagi setelah di bantu dengan fan cooling water, sehingga proses pendinginan air pendingin ini menjadi lebih cepat.
4. Tangki Air Pendingin
Tangki air pendingin digunakan untuk menampung air pendingin dan juga sebagai penambah air pendingin bila dalam proses sirkulasi air yang tertutup ini terdapat pengurangan air akibat adanya air yang menguap akibat panas yang di terima oleh air yang digunakan sebagai pendingin ini. Air yang ditampung dan digunakan ini merupakan air yang telah melewati proses demineralisasi, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya pengkaratan karena kadar mineralnya hampir seutuhnya hilang dan agar tidak terjadi daya hantar listrik karena yang sudah diproses sudah benar-benar menjadi air murni.
5. Cooler Atomizing
Cooler atomizing merupakan daerah yang di dinginkan oleh sistem air pendingin di gas turbin generator ini. Perpindahan panas yang digunakan adalah kontak secara tidak langsung, dimana terdapat pipa air pendingin yang masuk kedalam cooler atomizing tersebut. Udara atomizing normalnya bersuhu sekitar 65-85°C. cooler ini juga mencegah agar suhu atomizing tidak mencapai batasan operasi yang tidak di ijinkan, yakni sekitar 275°F atau 135°C.
6. Heat exchanger lubrication oil
Heat exchanger lubrication oil merupakan daerah yang juga didinginkan oleh sistem air pendingin. Namun yang didinginkan disini adalah pelumas dari sistem pelumasan di gas turbin generator. Proses perpindahan panas ini terjadi secara kontak tidak langsung, yaitu air pendingin berada di dalam pipa sedangkan yang didinginkan berada di luar pipa. Di sini ada dua heat exchanger, sehingga sistem air pendingin di heat exchanger lube oil ini dapat digunakan secara continue tanpa harus menghentikan sistem ini disaat heat exchanger yang lain di perbaiki atau dibersihkan.
7. Shut-Off Valve
Shut-off valve disediakan pada pipa system air pendingin yang menuju ke sisi air dari heat exchanger minyak pelumas untuk mengisolasi heat exchanger tersebut dari system air pendingin pada saat pemeliharaan. Shut-off valve tidak dipasang pada pipa yang menuju heat exchanger udara atomizing karena konsekuensinya yang sangat berat jika aliran air pendingin ke komponen ini ditutup